MACAM DAN BAHAYA ZAT
ADITIF
Zat aditif adalah semua bahan kimia yang
dimasukkan dalam makanan guna untuk meningkatkan daya tahan makanan, rasa serta
kualitas makanan. Penggunaan aditif pada makanan sendiri telah digunakan sejak
zaman nenek moyang kita. Bahan aditif pada makanan dibedakan menjadi dua, yaitu
bahan aditif makanan alami dan buatan / sintetis.
Manfaat
Penggunaan Zat Aditif dalam Makanan
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut.
2. Tidak mengurangi
zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk
Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan
Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan proses sehingga mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan, dan kadang-kadang bersifat karsinogen yaitu dapat merangsang terjadinya kanker pada hewan dan manusia.
contoh zat aditif yang ditambahkan ke
makanan :
Zat aditif
|
Contoh
|
Keterangan
|
Pewarna
|
Daun pandan (hijau), kunyit
(kuning), buah coklat (coklat), wortel (orange)
|
Pewarna alami
|
Sunsetyellow FCF (orange),
Carmoisine (Merah), Brilliant Blue FCF (biru), Tartrazine (kuning), dll
|
Pewarna sintesis
|
|
Pengawet
|
Natrium benzoat, Natrium Nitrat,
Asam Sitrat, Asam Sorbat, Formalin
|
Terlalu banyak mengkonsumsi zat
pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit
|
Penyedap
|
Pala, merica, cabai, laos, kunyit,
ketumbar
|
Penyedap alami
|
Mono-natrium glutamat/vetsin
(ajinomoto/sasa), asam cuka, benzaldehida, amil asetat, dll
|
Penyedap sintesis
|
|
Antioksidan
|
Butil hidroksi anisol (BHA), butil
hidroksi toluena (BHT), tokoferol
|
Mencegah Ketengikan
|
Pemutih
|
Hidrogen peroksida, oksida klor,
benzoil peroksida, natrium hipoklorit
|
-
|
Pemanis bukan gula
|
Sakarin, Dulsin, Siklamat
|
Baik dikonsumsi penderita diabetes,
Khusus siklamat bersifat karsinogen
|
Pengatur keasaman
|
Aluminium amonium/kalium/natrium sulfat,
asam laktat
|
Menjadi lebih asam, lebih basa, atau
menetralkan makanan
|
Anti Gumpal
|
Aluminium silikat, kalsium silikat,
magnesium karbonat, magnesium oksida
|
Ditambahkan ke dalam pangan dalam
bentuk bubuk
|
Kita semua tidak perlu khawatir dengan zat aditif yg di tambahkan ke makanan, apabila kita menkonsumsinya secara tidak berlebihan. Namun, bila kita menkonsumsi secara berlebihan maka akan memberikan dampak negative seperti : akan menimbulkan Penyakit dalam jangka waktu lama seperti kanker, gangguan fungsi ginjal, hati, menurunkan fungsi otak yang berakibat menurunnya daya ingat seseorang. Jadi, kita perlu mengatur keseimbangan konsumsi makanan yang kita makan.
Bahaya Makanan Siap Saji
World
Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO)
menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan
manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu :
1)
aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun
terhadap organ-organ tubuh,
2)
aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu
keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan,
3)
aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak
negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak
langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Upaya
Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk
mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di
upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1.
Secara Internal
Mengurangi
konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta
mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen
diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam
folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3
(niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega,
susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi
pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol
pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan
sehat dari rumah
2.
Secara Eksternal
Produsen;
diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif
pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah;
melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang
berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah)
dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah
(LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta
masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global
yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai
pembela konsumen.